Sikur, 22 April 2025 — SMKN 1 Sikur melaksanakan kegiatan Uji Kompetensi Keahlian (UKK) Skema Okupasi untuk Jurusan Busana pada tanggal 22-23 April 2025. UKK ini menjadi bagian penting dari evaluasi akhir peserta didik tingkat XII dalam mengukur pencapaian kompetensi sesuai dengan standar dunia kerja dan industri.
Pelaksanaan UKK Skema Okupasi ini mengacu pada skema Sertifikasi Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI), yang memfokuskan pada penguasaan keterampilan sesuai jabatan atau okupasi tertentu, yaitu Junior Custome Mode. Kegiatan ini menggandeng Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) Pihak 1 SMKN 1 Praya serta melibatkan asesor kompetensi yang telah tersertifikasi Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP).
Kepala SMKN 1 Sikur, Bapak Hasbi Ahmad, M.Pd., dalam sambutannya menyampaikan bahwa pelaksanaan UKK skema okupasi merupakan bentuk komitmen sekolah dalam menghasilkan lulusan yang benar-benar kompeten dan siap kerja. “Dengan skema ini, siswa tidak hanya diuji berdasarkan teori, tetapi juga harus menunjukkan keterampilan praktis sesuai standar industri. Ini adalah bentuk nyata dari link and match antara pendidikan vokasi dan dunia kerja,” ujarnya.
UKK dilaksanakan di ruang praktik Tata Busana SMKN 1 Sikur yang telah memenuhi standar tempat uji kompetensi (TUK). Seluruh peserta ujian dituntut untuk menyelesaikan rangkaian tugas mulai dari analisis desain, pembuatan pola, pemotongan bahan, proses menjahit, hingga penyelesaian akhir busana. Masing-masing peserta juga diwajibkan melakukan presentasi terhadap hasil karya mereka di hadapan asesor.
Koordinator LSP P1 SMKN 1 Praya, Ibu HJ. Dewi Lestiani dan Ibu Khairunnisa Abubakar, S.Pd., menyatakan bahwa pelaksanaan UKK tahun ini berjalan dengan tertib dan sesuai prosedur. “Kami memastikan seluruh tahapan berjalan transparan dan objektif, serta memberikan pengalaman nyata bagi siswa dalam menghadapi proses sertifikasi di dunia kerja,” jelasnya.
Dengan terselenggaranya UKK skema okupasi ini, SMKN 1 Sikur berharap para siswa dapat memperoleh sertifikat kompetensi yang diakui secara nasional, sebagai bekal untuk bersaing di dunia industri maupun membuka usaha mandiri di bidang fashion dan busana.
